Islamic Widget

Jumat, 22 Juli 2011

Setelah engkau Menjadi Suami-Istri




Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

PROLOG:

Sungguh, betapa bahagianya ketika sang pujaan benar-benar telah kau dapatkan saudaraku. Rasa-rasanya kesedihanmu sudah menemukan penawarnya. Kekecewaanmu sudah menemukan obatnya, dan kegelisahanmu selama inipun sudah menemukan penentramnya. Disaat itulah engkau akan lupa bahwa dirimu pernah terkapar, atau mungkin berprasangka yg macam-macam kepadaNya.

Mungkin engkau sempat menuduhNya berbuat dzalim terhadapmu. Tidak peduli terhadap doa yg engkau panjatkan dan mengabaikan apa yg engkau pinta. Padahal engkau merasa sudah menegakkan agamaNya, menjunjung tinggi sunah-sunah nabiNya. Tapi mengapa- pikirmu- hanya untuk satu makhluk saja, yakni pendamping hidup yg nyata-nyata jg demi menjaga kesucian agamaNya dan meneladani jejak RasulNya- seolah DIA mempersulit..??

Si dia yg diyakini adalah sebaik-baik pilihan,ternyata bukan dia yg menjadi jawaban. Si dia yg tidak diragukan lagi sebagai peneman perjuangan, ternyata mengecewakan. Hampir membuat diri ini kehilangan harapan dan putus asa terhadap rahmatNya.

Ya..ya..ya, mungkin sudah bermcam-macam prasangka buruk yg engkau tuduhkan padaNya. Seandainya didengar telinga, mungkin tidak akan kuat mendengarnya karena amat banyak yg engkau keluhkan.
Namun, kenyataannya Allah tidak pernah dzalim sedikitpun kepada hambaNya. DIA tidak pernah bosan mendengar rutukanmu. Sejelek apapun hambaNya, kasih sayangNya melebihi murkaNya. Walau bagaimanapun kurang ajar hambaNya, ampunanNya tetap lebih luas daripada murkaNya.

Lain halnya dengan sifat manusia. Kita hanya akan berbuat baik kepada mereka yg telah berbuat baik kepada kita. Namun kepada mereka yg pernah berbuat jahat kepada kita, kitapun akan berpikir seribu kali jika harus berbuat baik kepadanya.

KINI, SEKARANG INI...
Allahu Akbar. Betapa Allah Maha Segalanya. Saat itu, ketika sang pujaan belum hadir di hadapan sehingga engkau menyangka Allah tidak memperdulikan doa-doamu, maka ketika sekarang sudah berhasil kau dapatkan – meskipun saat ini baru tahap kitbah - , tapi masih belum terlambat untuk memohon ampunanNya. Allah lebih menyukai hambaNya yg jujur mengakui kesalahan dirinya daripada hambaNya yg berpura-pura tidak punya dosa.

KALI INI..bagaimana jika pendampingmu bertanya tentang masa lalumu? Tentang siapa saja mantan2 pacarmu atau mantan2 ikwan atau akhwat yg pernah engkau taarufi..??

Saudara dan saudariku fillah..
Suami adalah ‘pakaian’ bagi istri, dan istri adalah ‘pakaian’ bagi suami. Diantara keduanya sudah tiak boleh lagi menyembunyikan kekurangan diri. Bahkan terhadap hal-hal yg sifatnya sensitif sekalipun, selama tidak ada larangan syariat yg menyuruh untuk menutupinya.

Masih ingat di note sebelumnya? Muhammad Ali Bakir pernah berkata: “ Wanita terbaik diantara kamu, adalah yang MEMBUANG periasai malu ketika membuka baju untuk suaminya, dan MEMASANG kembali perisai malu saat ia bepergian untuk keluar rumah”.

Ini artinya, bahwa diantara keduanya bukan orang asing lagi, yang harus malu menampakkan auratnya masing-masing. Setelah ijab qabul terucap, segalanya menjadi berubah. Awalnya saling memandang dan berpegangan diharamkan, setelah ijab qabul lantas dihalalkan. Bahkan pegangan tanganmu kepada suami atau istri akan menggugurkan dosa2 dari sela jarimu. Awalnya berbonceng-boncengan dilarang, sekarang hendak berputar-putar sepuasnya keliling kampung atau di jalanan bukan lagi menjadi persoalan.

Sahabatku, komitmen untuk saling terbuka dan tidak menyembunyikan rahasia kepada pasangan, pada saatnya akan diuji juga. Maka kepada saudaraku yg saat ini masih dalam taaruf atau sudah kitbah, antisipasilah jawabanmu dari sekarang jika suatu saat pasanganmu akan bertanya tentang masa lalumu ini. Tidak jarang, hanya karena masalalu yg disembunyikan, dan ketika sudah menikah baru diceritakan, hal itu akan menjadi api dalam sekam, menyulut pertengkaran2 kecil yg akibatnya akan membuat goyah biduk perkawinan.

Masalalu memang menjadi rahasia pribadi tiap orang. Tidak semua harus diceritakan atau dicurhatkan kepada siapa saja, meskipun kepada pasangan sendiri. Karena itu ketika suami atau istrimu nanti bertanya tentang masalalumu, saat itu engkau harus pandai-pandai menganalisa persoalan. Akan lebih baik jika engkau antisipasi jawabannya dari sekarang. Kalau memang baik untuk diceritakan dan tidak menimbulkan konflik, maka tidak masalah jika engkau menceritakannya. Namun bila dikhawatirkan akan memicu pertengkaran, maka menyembunyikan mungkin merupakan langkah yg tepat dan mengandung maslahat.
Jadi..pada saat itulah kedewasaanmu benar2 diuji. Bagaimana jawabanmu terhadap pertanyaan pasangan tentang masalalumu dan bagaimana engkau bersikap saat itu, itu yg akan mempengaruhi jalannya perahu yg akan kalian kayuh bersama.

Maka ini hanyalah saran dari saya, tidak harus kalian ikuti. Karena setiap orang tentu mempunyai cara dan penyelesaian yg berbeda-beda..:
Saat pendampingmu bertanya tentang masalalumu, tidak semua yg pernah engkau alami harus engkau ceritakan pada pasanganmu kini. Ada hal-hal yg mungkin lebih mengandung kebaikan jika disembunyikan daripada harus diceritakan. Termasuk masalalumu ketika pernah mengalami kegagalan cinta, atau pernah memiliki tambatan hati yg ternyata bukan dia yg kini menjadi jodohmu.

Sekali lagi..pandai pandailah MEMILAH DAN MEMILIH, mana yg baik untuk diceritakan dan mana yang tidak. Kalau engkau tahu bahwa pasanagnmu termasuk tipe pencemburu berat, menyembunyikan akan lebih baik dan lebih mengandung maslahat darpda menceritakan. Lain halnya jika pasanganmu itu seperti dalam pengalaman saudara saya. Sebelum menikah dgn istrinya yang sekarang, saudara saya itu menceritakan bahwa dia pernah menyukai wanita lain, dan sudah 7x taaruf. Termasuk saat bertaaruf dengannya ( istrinya yg sekarang ), saaat itu dia juga sedang bertaaruf dengan 2 akhwat yang lain secara bersamaan. Kepada istrinya yg sekarang itu ia utarakan kisah masalalunya. Ternyata, si istri sama sekali tidak marah dan tidak mempersoalkan, malah lebih menganggapnya sekedar selingan untuk bercanda dalam rumah tangga.

Nah, saudaraku..
Kini engkau telah berlayar disamudra kehidupan bersama pasangan jiwamu. Atau mungkin ada yang masih taaruf, atau juga yg sudah kitbah dan sebentar lagi tinggal menunggu hari H akad nikah..,
INGATLAH: Persiapkan jawabanmu dari sekarang utk pertanyaan2 yg tidak akan kau duga yg mungkin ditanyakan oleh pasanganmu. Biasanya hal-hal seperti ini luput dari perhatian waktu taaruf dulu, atau mungkin dulu masih malu2 utk bertanya, tapi setelah dia benar2 menjadi belahan jiwamu peneman perjuanganmu, bahkan menjadi temanmu saat engkau tidur dan terjaga, kini pertanyaan itu akan muncul dg tiba-tiba.

Jika engaku tidak siap mengantisipasi hal itu dari sekarang, bis ajadi hal itu akan menjadi keriki-kerikil kecil yg nantinya menjadi batu besar yg menghadang.
Yang terakhir, saya ucapkan Selamat Berjuang Menggapai Ridho Allah bersama Pangeran dan Bidadari yang sudah dijanjikan Allah untukmu..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar