Islamic Widget

Kamis, 01 April 2010

Ilmuwan Islam Peletak Dasar Konsep Pesawat Terbang .



Pada abad ke-8, seorang Muslim Spanyol, Abbas Ibnu Firnas, telah
menemukan, membangun, dan menguji konsep pesawat terbang. Konsep pesawat
terbang Ibnu Firnas inilah yang kemudian dipelajari Roger Bacon lepas
500 tahun setelah Ibn Firnas meletakkan teori-teori dasar pesawat terbang.

Sekitar 200 tahun setelah Bacon atau 700 tahun pascaujicoba Ibnu Firnas,
barulah konsep dan teori pesawat terbang dikembangkan. Pada tahun 875,
Ibnu Firnas membuat sebuah prototipe atau model pesawat terbang dengan
meletakkan bulu pada sebuah bingkai kayu. Inilah catatan dokumentasi
pertama yang sangat kuno tentang pesawat terbang layang.

Salah satu dari dua versi catatan konstruksi pesawat terbang Ibnu Firnas
menyebutkan, setelah menyelesaikan model pesawat terbang yang dibuatnya,
Ibnu Firnas mengundang masyarakat Cordoba untuk datang dan menyaksikan
hasil karyanya itu.

Warga Cordoba saat itu menyaksikan dari dekat menara tempat Ibnu Firnas
akan memperagakan temuannya. Namun karena cara meluncur yang kurang
baik, Ibnu Firnas terhempas ke tanah bersama pesawat layang buatannya.
Dia pun mengalami cedera punggung yang sangat parah. Cederanya inilah
yang memaksa Ibnu Firnas tak berdaya untuk melakukan ujicoba berikutnya.

Versi kedua catatan ini menyebutkan, Ibnu Firnas lalai memperhatikan
bagaimana burung menggunakan ekor mereka untuk mendarat. Dia pun lupa
untuk menambahkan ekor pada model pesawat layang buatannya. Kelalaiannya
inilah yang mengakibatkan dia gagal mendaratkan pesawat ciptaannya
dengan sempurna.

Cedera punggung yang tak kunjung sembuh mengantarkan Ibnu Firnas pada
proyek-proyek penelitian di dalam ruangan (laboratorium). Dia pun
meneliti gejala alam dan mempelajari mekanisme terjadinya halilintar dan
kilat. Ibnu Firnas berhasil mengembangkan formula untuk membuat gelas
dan kristal.

Sayang, tak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 888, Ibnu Firnas wafat
dalam keadaan berjuang menyembuhkan cedera punggung yang diderita akibat
kegagalan melakukan ujicoba pesawat layang buatannya.

Sekilas tentang Ibnu firnas Abbas Ibnu Firnas atau Abbas Qasim Ibnu
Firnas (dikenal dengan nama Latin Armen Firman) dilahirkan di Ronda,
Spanyol pada tahun 810 M. Dia dikenal sebagai orang Barbar yang ahli
dalam bidang kimia dan memiliki karakter yang humanis, kreatif, dan
kerap menciptakan barang- barang berteknologi baru saat itu.

Pria yang suka bermain musik dan puisi ini hidup pada saat pemerintahan
Khalifah Umayyah di Spanyol (dulu bernama Andalusia). Masa kehidupan
Ibnu Firnas berbarengan dengan masa kehidupan musikus Irak, Ziryab.

Pada tahun 852, di bawah pemerintahan khalifah baru, Abdul Rahman II,
Ibnu Firnas membuat pengumuman yang menghebohkan warga Cordoba saat itu.
Dia ingin melakukan ujicoba terbang’ dari menara Masjid Mezquita dengan
menggunakan `sayap’ atau jubah tanpa lengan yang dipasangkan di tubuhnya.

Dia berhasil mendarat walaupun dengan cedera ringan. Alat yang digunakan
Ibnu Firnas inilah yang kemudian dikenal dengan parasut pertama di
dunia. Menara Masjid Mezquita di Cordoba menjadi saksi bisu perwujudan
konsep pertama pesawat terbang yang lahir dari pemikiran seorang Muslim.

Keberhasilannya itu tidak lantas membuat Ibnu Firnas berdiam diri. Dia
kembali melakukan serangkaian penelitian dan pengembangan konsep serta
teori dari gejala-gejala alam yang diperhatikannya.

Karya-karya baru pun bermunculan dari buah pemikiran Ibnu Firnas. mulai
dari puisi, kimia, sampai astronomi, semuanya dipelajarinya dengan satu
tujuan, yaitu mampu memberikan manfaat bagi umat manusia.

Di antara hasil karyanya yang monumental adalah konsep tentang
terjadinya halilintar dan kilat, jam air, serta cara membuat gelas dari
garam. Ibnu Firnas juga membuat rantai rangkaian yang
menunjukkan pergerakan benda-benda planet dan bintang. Selain itu, Ibnu
Firnas pun menunjukkan cara bagaimana memotong batu kristal yang saat
itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang Mesir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar